Sesuai keputusan pemerintah pusat, katanya, untuk sementara ini vaksin penguat diprioritaskan bagi lansia di atas 60 tahun karena rentan terpapar COVID-19. Setelah kelompok tersebut tuntas, maka akan dilanjutkan kepada masyarakat umum.
“Kami ngebut untuk vaksin yang ketiga, yang sudah vaksin pertama, kedua dan minimal jaraknya sudah enam bulan dari vaksin kedua, maka berhak menerima vaksin ketiga,” kata dia.
Dalam kegiatan vaksinasi penguat yang digelar bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut, terdapat sekitar 150 kaum lansia yang mendapatkan suntikan dosis tiga.
Guna mempercepat pemberian vaksin penguat untuk sasaran kaum lansia, Pemkot Madiun nantinya akan keliling ke kelurahan-kelurahan. Selain itu, vaksinasi juga digelar di layanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit yang telah ditunjuk.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dr. Denik Wuryani menyatakan kesiapan jajarannya dalam menyiagakan tim juru vaksin untuk mempercepat vaksinasi penguat, yakni bekerja sama dengan instansi lain, seperti TNI, Polri, maupun BIN.
Ke depan, targetnya seluruh masyarakat ikut divaksin dosis ketiga setelah target untuk lansia dan ASN tuntas 100 persen.
“Saat ini, Pemkot Madiun masih terkendala ketersediaan dosis penguat yang masih terbatas. Jika nantinya dosis yang dikirim mencukupi, maka akan langsung disuntikkan untuk seluruh masyarakat,” katanya.
Sementara, dalam kegiatan meninjau vaksinasi penguat di RSUD Kota Madiun tersebut, Wali Kota Maidi didampingi oleh anggota forkopimda setempat.